Friday, July 23, 2021

Resensi Novel: Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin

 


Tajuk: Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin
Penulis: Tere Liye

Bagi saya tajuk buku ini amat misteri. Sukar untuk meneka apa yang bakal ditemui dalam buku setebal 256 muka surat ini.

Bagi saya Tere Liye seorang penulis yang bijak berkarya. Setelah membaca beberapa buah buku karya beliau, saya tidak dapat menahan diri dari terus mencari buku-buku yang lain.

Kisah dalam buku ini sebenarnya merupakan kisah cinta seorang remaja. Mungkin kita akan menganggap, kisah cinta remaja ini hanya cinta monyet, tidak perlu dipandang serius.
Namun, buku ini membuatkan segala kisah itu penting dalam mencorakkan masa depan gadis itu.

Bayangkan, anda berdiri di hadapan dinding kaca sebuah kedai buku. Sambil melihat kesibukan kota, anda mengenangkan banyak hal yang pernah terjadi pada masa silam.

Satu demi satu kenangan muncul...yang manis dan yang pahit.

Tania dan adiknya Dede menjadi pengamen (penyanyi jalanan / busker) untuk mencari rezeki. Bapa mereka sudah meninggal dunia dan ibunya pula sering sakit. Perjalanan hidup yang sukar selama 3 tahun akhirnya berubah bila bertemu dia.

Ya....Dia adalah seseorang yang mungkin semua orang impikan untuk hadir dalam hidup mereka.

Dia yang sempurna…tapi tetap tidak sempurna.

Penulis menyingkap perjalanan hidup Tania melalui imbasan kenangan demi kenangan. Lalu perlahan-lahan kita mula menjejaki apa sebenarnya yang ingin Tania putuskan.

"Semuanya perlu selesai malam ini" ....bermain-main di minda Tania.

Kisah ini tetap memberi kesan pada hati kita yang bernama manusia. Kepedihan yang dilalui Tania dan adiknya dapat dirasai.

Selain dari kepayahan hidup, saya menyukai hubungan akrab Tania dan adiknya Dede. Keletah mereka kadang kala mampu membuat kita ketawa, kadang kala turut menarik kita ke ruang sengsara.

Sekali lagi, saya terpegun dengan karya penulis ini. Jika anda ingin tahu kesudahan kisah Tania, Dede dan dia…bacalah buku ini. Anda akan menemui jawapannya.

"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin."